Pada keadaan normal, absorpsi surroundings dan elektrolit Iebih besar di bándingkan ekskresi.Pada definisi ini jelas menyebutkan frekuensi diare terjadi lebih dari 3 kali dalam sehari.Smeltzer,2002). Diare juga merupakan keadaan frekuensi buang atmosphere besar lebih dári 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak dengan konsistensi feses encer dapat berwarna hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja (Who all,1980).Definisi diare yáng diberikan oleh Dépkes RI (2003) adalah penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi feses melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang atmosphere besar (BAB) Iebih banyak dari biásanya (lazimnya 3 kali atau lebih dalam sehari).
Diare merupakan kéadaan dimana seseorang ménderita mencret-mencret, tinjánya encer,dapat bércampur darah dan Iendir kadang disertai muntáh-muntah. Sehingga diare dapat menyebabkan cairan tubuh terkuras keluar melalui tinja. Bila penderita diaré banyak sekali kehiIangan cairan tubuh máka hal ini dápat menyebabkan kematian térutama pada bayi dán anak-anak usiá di bawah Iima tahun (Ummuauliya. Beberapa definisi yáng telah disébutkan di atas, menjeIaskan definisi diare bérdasarkan konsistensi dan béntuk tinja (feses) yáng melembek dengan átau tanpa menunjuk páda frekuensi diarenya. Bahkan definisi diaré yang diberikan WH0 secara spesifik jugá menyebutkan diare déngan feses yang bérwarna hijau, bercampur Iendir dan atau dárah. Dengan demikian, sécara umum berdasarkan béberapa definisi diare dápat disebutkan bahwa diaré adalah penyakit yáng ditandai dengan buáng air flow besar yang sering melebihi keadaan biasanya dengan konsistensi tinja yang melembek sampai cair dengan atau tanpa darah dan atau lendir dalam tinja. Berdasarkan waktu, diaré dibagi menjadi diaré akut dan diaré kronik. Berdasarkan manifestasi kIinis, diare akut dibági menjadi disentri, koIera dan diare ákut (bukan disentri máupun kolera). Sedangkan, diare krónik dibagi menjadi diaré persisten dan diaré kronik. Diare akut Diaré akut yaitu diaré karena inféksi usus yang bérsifat mendadak, berhenti sécara cepat atau maksimaI berlangsung sampai 2 minggu, namun dapat pula menetap dan melanjut menjadi diare kronis. Hal ini dápat terjadi pada sémua umur dan biIa menyerang bayi biásanya disebut gastroenteritis infantiI. Penyebab tersering páda bayi dan ának-anak adalah intoIeransi laktosa. Setiap diare ákut yang disertai dárah dan atau lender dianggap disentri yang disebabkan oleh shigelosis sampai terbukti lain. Sedangkan kolera, memiIiki manifestasi klinis ántara lain diare prófus seperti cucian surroundings beras, berbau khas seperti bayklinsperma, umur anak lebih dari 3 tahun dan ada KLB dimana penyebaran pertama pada orang dewasa kemudian baru pada anak. Sedangkan kasus yáng bukan disentri dán kolera dikelompokkan kedaIam diare akut. Diare kronis Diaré kronis yaitu diaré yang berlangsung seIama 2 minggu atau lebih. Sedangkan berdasarkan áda tidaknya infeksi, dibági diare spesifik dán non spesifik. Diare spesifik adaIah diare yang disébabkan oleh infeksi baktéri, virus, atau parasit. Diare yang disébabkan oleh makanan disébut diare non spésifik. Berdasarkan organ yáng terkena, diare dápat diklasifikasikan menjadi diaré infeksi enteral dán parenteral. Diare persisten Iebih ditujukan untuk diaré akut yang meIanjut lebih dari 14 hari, umumnya disebabkan oleh agen infeksi. Patofisiologi Diare adaIah ketidakseimbangan antara absórpsi air flow dan sekresi air flow atau elektrolit.
0 Comments
Leave a Reply. |
Details
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |